Mari bersama sama kita sukseskan acaranya

 


Update - Total Korban Meninggal 19 Jiwa Akibat Banjir Dan Tanah Longsor Di Pekalongan

 


Wartaminangnews.com - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban longsor yang melanda Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (23/1) pagi. 

"Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga siang hari ini sebanyak menjadi 19 jiwa,"kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers diterima media.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia yang telah terindentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Revalina (P) 19 thn
2. Suyati (P)
3. Kiki Pramudita (L) 23 thn
4. Sutar (L) 49 thn
5. Riyanto (L) 50 thn
6. Ayat (L) 27 thn
7. Sumeri (L) 30 thn
8. Doni (L) 27 thn
9. Winarko (L) 27 thn
10. Supari (L) 37 thn
11. Sularso (L) 44 thn
12. Inawati (P) 23 thn
13. Afkar (L) 4 thn
14. Husnul Cholifah (P) 35 thn
15. Rokhim (L) 40 thn
16. Joni Yulianto (L) 45 thn
17. Rahmono (L) 24 thn
18. Aisah (P)
19. Ta’ari (L)

Abdul Muhari menyatakan,duaa jenazah yang ditemukan pada pagi hari ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang pada peristiwa naas Senin (20/1) lalu. Adapun sisa 7 korban hilang yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan sebagai berikut:

1. M. Teguh Imanto
2. Abiyas
3. Giyanto
4. Tegar Hapriyanto
5. M. Nasrulah Amin
6. Aurel
7. Ta’adi

"Selain korban jiwa, dilaporkan kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor,"jelas Abdul Muhari.

Menurutnya, Tim SAR harus menghadapi kendala berupa jalur menuju lokasi terdampak yang terputus akibat longsor. Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat akses jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampa,"pungkasnya.

Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu.(*/dpg/wtmns)





Posting Komentar

0 Komentar