Mari bersama sama kita sukseskan acaranya

 


Jelang Ramadhan 1446 H, Barantin Cek Kesehatan Sapi Di Purwakarta

 



Wartaminangnews.com,Purwakarta - Badan Karantina Indonesia (Barantin) cek kesehatan sapi untuk pastikan kesiapan jelang Ramadan 1446 H pada Instalasi Karantina Hewan (IKH) di Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa, (25/2). 

Kepala Barantin, Sahat M Panggabean menyampaikan bahwa daging dan sapi yang masuk ke Indonesia dan telah melewati proses karantina dipastikan sehat dan aman dikonsumsi.

"Jadi jangan khawatir, sapi dan daging yang dikonsumsi dan telah melewati pemeriksaan karantina dipastikan aman, jadi ibadah juga bisa tenang," ungkap Sahat M Panggabean dalam siaran pers.

Ia menjelaskan bahwa sebelum dikirim, sapi-sapi yang akan dimasukkan ke Indonesia harus berasal dari peternakan yang sudah dipastikan status kesehatan hewan serta keamanannya melalui sistem pre border.

Saat memasuki wilayah Indonesia dilakukan pemeriksaan at border di pelabuhan atau bandara, dan juga dilakukan masa karantina selama 14 hari dengan penerapan sistim biosekuriti di kandang. Selain itu karantina juga melakukan tindakan karantina pre border, berupa pemantauan setelah sapi-sapi tersebut dilalulintaskan di wilayah Indonesia.

"Pemeriksaan ini tentu dilakukan secara terus menerus ya, baik untuk sapi hidup yang untuk digemukkan maupun daging, jadi tidak hanya saat menjelang lebaran atau puasa, tapi setiap saat termasuk nanti menghadapi lebaran haji," terang Sahat.

Deputi Bidang Karantina Hewan Sriyanto, yang juga turut mendampingi menyampaikan bahwa pada tahun ini, selain pemasukan sapi bakalan yang akan digemukkan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga mewajibkan adanya importasi sapi indukan. 

Selain importasi sapi tersebut, menurut Sriyanto, Barantin juga tengah melakukan pengawasan pemasukan sekitar 13 ribu ton daging sapi dan 16 ribu ton daging kerbau yang akan berlangsung selama dua bulan pertama di tahun 2025.

Sriyanto juga menjelaskan bahwa tindakan karantina hewan di IKH meliputi beberapa tahapan yaitu desinfeksi, vaksinasi, pengambilan sampel dan uji laboratorium, pengamatan dan pengasingan, serta pembebasan. Selain itu sapi juga diberikan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi merugikan sektor peternakan. 

LSD dapat menyebabkan benjolan pada kulit sehingga sapi tidak nafsu makan serta mengakibatkan penurunan berat badan yang sangat merugikan peternak.

Sementara PMK merupakan penyakit yang menyebabkan lepuh-lepuh pada sapi di sekitar mulut dan kaki yang dapat berdampak pada penurunan produktifitas sapi dan dapat menyebabkan kematian apabila terjadi infeksi sekunder oleh penyakit selain PMK.

Amir Hasanuddin, Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jakarta yang turut hadir menambahkan bahwa saat ini, sapi yang yang tengah menjalani masa karantina di IKT PT. Lembun Jantan Perkasa terdiri atas 184 ekor indukan (heifer) dan 1.515 ekor bakalan (feeder), dengan total keseluruhan 1.699 ekor. 

Lokasi IKH sendiri terbagi dua yaitu di Serang yang menampung 92 ekor indukan dan 815 ekor bakalan, serta di Purwakarta yang menampung 92 ekor indukan dan 700 ekor bakalan.

Menurut Sahat, saat ini importasi sapi hidup hanya dari Australia, sedangkan dari negara lain masih dalah tahap pembahasan. Hal tersebut karena memerlukan analisis baik dari sisi regulasi, kesehatan maupun nilai ekonomi dan bisnisnya.

"Intinya semua pemasukan baik hewan hidup maupun daging yang telah melewati karantina sudah aman, karena telah melewati serangkaian tindakan karantina yang ketat," pungkas Sahat. (*)



Posting Komentar

0 Komentar