Wartaminangnews.com,Solok Selatan - Jalan raya bukan hanya jalur kendaraan, tetapi juga urat nadi kehidupan masyarakat. Namun, ancaman kendaraan over dimensi dan over loading (ODOL) terus menghantui keselamatan pengguna jalan, terutama di daerah-daerah dengan kontur medan ekstrem seperti Kabupaten Solok Selatan.
Untuk itu, Polres Solok Selatan melalui Satuan Lalu Lintas melaksanakan kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada para pengemudi kendaraan berat, pada Selasa (3/6). Kegiatan ini berlokasi di depan Markas Komando Polres Solok Selatan, tepat di jalur strategis penghubung Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi: Jalan Raya Padang Aro – Kerinci.
Dipimpin langsung oleh Kasat Lantas IPTU Rizal Aziz, sosialisasi ini menjadi langkah nyata dalam menghadapi ancaman kendaraan ODOL yang kerap menjadi pemicu kecelakaan fatal.
“Kami ingin mengubah pola pikir. ODOL bukan hanya soal melanggar hukum, tapi soal membahayakan nyawa. Jalan menuju Kerinci ini sempit, berliku, dan tidak cocok untuk kendaraan dengan muatan berlebih,” tegas IPTU Rizal mewakili Kapolres Solok Selatan AKBP M. Faisal Perdana, S.I.K.
Fenomena kendaraan ODOL telah lama menjadi momok di jalan raya. Tidak hanya menyebabkan kerusakan jalan, kendaraan jenis ini juga meningkatkan risiko kecelakaan beruntun, terutama di daerah berbukit dan rawan longsor seperti Solok Selatan.
Dalam sosialisasi ini, pengemudi diberikan pemahaman mendalam mengenai:
Risiko kecelakaan akibat dimensi kendaraan yang melebihi standar.
Kerusakan komponen kendaraan (seperti rem) akibat kelebihan beban.
Kerugian sosial dan ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas.
Pentingnya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sesuai dengan jenis kendaraan yang dikendarai.
Kasat Lantas juga menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini bukanlah menakut-nakuti atau semata menindak, melainkan mengajak para sopir untuk bertransformasi menjadi pengemudi yang sadar hukum dan peduli keselamatan.
Berbeda dari pendekatan represif, kegiatan ini dilakukan secara humanis. Petugas lalu lintas mengedepankan "senyum, sapa, dan salam" saat berdialog dengan para sopir, menciptakan suasana yang komunikatif dan edukatif.
“Kami ingin para sopir merasa dihargai, bukan ditakuti. Ketika edukasi disampaikan dengan empati, pesan keselamatan akan lebih mudah diterima dan dipahami,” ujar IPTU Rizal.
Dengan adanya kegiatan ini, Polres Solok Selatan berharap kesadaran lalu lintas masyarakat—khususnya pengemudi kendaraan berat—dapat meningkat. Pengetahuan tentang tata cara memuat barang, mematuhi batas dimensi kendaraan, serta kelengkapan dokumen kendaraan menjadi kunci utama dalam menekan angka kecelakaan di wilayah tersebut.
“Setiap nyawa di jalan itu berharga. Mencegah lebih baik daripada menyesal. Mari kita jadikan jalanan ini lebih aman untuk semua,” tutup IPTU Rizal dengan penuh harap.(*)
0 Komentar