Pentingnya Menanamkan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Sejak Dini untuk Menyelamatkan Generasi Mendatang
Oleh: Akmal – Insan SAR/Bencana
Mitigasi bencana tidak hanya sekadar kegiatan rutin atau formalitas, melainkan sebuah kebutuhan penting bagi masyarakat yang hidup di wilayah rawan bencana seperti Sumatera Barat. Setiap tahun, minimal sekali kegiatan mitigasi harus dilaksanakan secara terprogram agar masyarakat, terutama generasi muda, paham dan siap menghadapi situasi darurat.
Salah satu contoh kegiatan mitigasi yang efektif adalah simulasi gempa bumi dan tsunami. Kegiatan seperti ini mengajarkan masyarakat bagaimana cara bertindak dengan cepat dan tepat ketika bencana datang. Ini sangat penting, mengingat daerah kita pernah mengalami gempa dan tsunami besar di masa lalu. Jangan sampai generasi yang akan datang tidak tahu cara menyelamatkan diri karena pengetahuan itu tidak diwariskan.
Selain manfaat edukatif, kegiatan mitigasi juga membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. Setiap kali kegiatan dilaksanakan, warga sekitar ikut merasakan manfaatnya, mulai dari berjualan makanan dan minuman, menyediakan jasa, hingga peningkatan aktivitas ekonomi lainnya. Sekecil apa pun dampaknya, kegiatan seperti ini menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.
Apalagi bila kegiatan mitigasi dilakukan secara struktural dan berkelanjutan. Pembangunan jalur evakuasi, papan petunjuk arah, hingga fasilitas tangguh bencana bukan hanya memperkuat kesiapsiagaan, tetapi juga membuka peluang kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun demikian, tujuan utama dari mitigasi bencana tetaplah keselamatan manusia. Tak ada hal yang lebih penting dari nyawa manusia. Semua upaya mitigasi pada akhirnya bertujuan untuk melindungi manusia dari ancaman bencana alam yang bisa datang kapan saja.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Padang bersama BNPB, BPBD, dan para stakeholder lainnya patut diapresiasi. Program mitigasi bencana yang mereka lakukan adalah langkah nyata dan tepat sasaran, terutama bagi daerah dengan potensi gempa dan tsunami seperti Padang. Semoga daerah lain juga mengikuti jejak serupa, agar kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana semakin luas.
Jika kesadaran ini tidak diwariskan, maka kita berisiko melahirkan “generasi gagap” — generasi yang tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, karena orang tua mereka lupa menurunkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Sebagai insan yang pernah terjun langsung di dunia SAR dan kebencanaan, saya sangat menyadari bahwa mitigasi bukan hanya teori, melainkan tindakan nyata yang harus dilakukan sebelum bencana datang.
“Sebaiknya mitigasi bencana itu dilakukan sebelum tangis itu tiba, atau sebelum tangis itu bertambah.”
Semoga kesadaran ini terus tumbuh dan mengakar di tengah masyarakat kita. Karena dari semua tujuan dan manfaatnya, mitigasi bencana adalah tentang menyelamatkan kehidupan manusia.



0 Komentar